Mentari pagi yang selalu membangkitkan semangatku
Sinar mentari yang mampu menembus celah hati yang sempit ini
Mencairkan es di sekitarnya,
Dan membuatnya luluh dalam genggaman-mu
Cahaya itu,
Cahaya yang senantiasa ada di setiap langkah-ku
Menepis kegelapan, dan menciptakan kehangatan
Melukis senyuman dan harapan baru
Sementara aku adalah hujan..
Yang menciptakan gelap, tangisan, dan mendung
Hujan yang membanjiri hati ini
Dan menjadikannya beku oleh es
Tak perduli berapa banyak volume airnya
Berapa banyak awan mendung yang mengitari-nya
Cahaya dari-mu tak pernah redup
Ia bersinar semakin terang
Membuat kesedihan itu sirna
Kau yang membuatku percaya
Bahwa aku tidak sendirian
Cahaya yang membuat hujan itu berhenti
Dan setelahnya, tercipta spektrum warna indah
Yang disebut pelangi
Juga menumbuhkan bunga-bunga di tanah.
Setiap lapisan warnanya
Mewakili kegembiraan-ku hari itu
Membuatku faham,
Bahwa di balik kesedihan masih ada kebahagiaan
Awalnya hanya cahaya kecil
Semakin lama ia semakin besar dan besar
Sama seperti perasaan-ku
Yang terus mengembang tiap harinya
Mengisi volume hati yang semula kosong
Namun kini,
Cahaya itu perlahan pudar
Cahaya itu tak lagi disini
Cahaya itu tak lagi disini
Bersama hujan
Perhatian yang dulu
Membuat jantung ini berdetak lebih kencang
Senyuman yang menghiasi hariku
Sekarang tak kujumpai lagi
Semua seakan sirna bersama hilangnya dirimu
Tak ada lagi pelangi kala hujan itu turun
Tak ada lagi yang memancarkan sinar
Bunga-bungapun tak ingin mekar lagi
Mereka layu tanpa hadir-mu
Kemana dikau, wahai cahaya?
Dimana kau berada?
Mungkinkah kau tak ingin lagi menyinari hati ini?
Ataukah awan mendung-ku yang terlalu tebal
Hingga kau tak mampu lagi menembus-nya?
Hujan turun semakin deras dan semakin deras
Tiap kali aku mengingat-mu
Semua mengalir begitu saja,
Tanpa bisa ku-bendung
Entahlah,
Apakah ini karena aku tak sanggup melepas-mu
Karena aku benar-benar menyayangimu
Atau sebatas ke-egoisanku yang ingin memilikimu
Aku tak mengerti semua ini
Namun aku ingin ini menjadi hujan yang terakhir
The Last Rain
Menjadi tangisan terakhir-ku
Aku ingin menjadi sepertimu
Aku juga ingin menjadi cahaya yang tegar
Biarlah rasa rindu ini hanya menghampiri-ku
Kuingin kau tau, perasaan ini tak berubah
Sedikitpun tidak!
Semua masih milikmu
Aku masih disini, menunggu-mu
Menunggu cahaya itu kembali
Menunggu kepastian
Harus menunggu-mu kembali atau melepas-mu selamanya
Setidaknya sebelum hati ini beku oleh es
Dan sebelum semua celah itu tertutup rapat.
By: Patricia Merin