(Last poem in 2013)
Hari berganti hari..
Bulan berganti bulan..
Dan waktu masih bergulir tiap detiknya..
Sudah lama kita tak bertemu
Sudah lama kita tak bertegur sapa
Dan sudah lama kita tak saling memberi kabar
Tapi mengapa..
Selama itu bayangmu tak juga sirna
Selama itu semua tentangmu tak mau pergi
Selama itu semua memori tak juga hilang
Rasanya, baru kemarin kau disini
Menemani hariku yang sepi
Mewarnai kembali hidupku
Dan menorehkan cerita indah
Di setiap lembar hidupku
Kau datang membawa sejuta bahagia
Kau adalah satu-satunya alasanku untuk tersenyum
Kau juga yang memicu jantung ini berdegup lebih kencang
Namun, sekarang dimana kau?
Kau tak lagi bersamaku
Kau pergi dari sisiku
Membawa semua bahagia itu turut
Bersamamu..
Mengapa kebahagiaan itu harus hadir
Kalau akhirnya hanya meninggalkan rasa sakit
Yang sulit 'tuk diobati..
Aku tak pernah minta, tapi kau yang memberi
Dan sekarang, kau telah menariknya kembali
Tanpa pernah kutau
Waktu berlalu melintasiku
Membawa pergi dirimu
Dan semua kenangan kita
Yang takkan mungkin kembali lagi
Entahlah..
Aku bukan peramal
Aku tak tau seperti apa masa depanku
Atau bagaimana aku menjalani hidupku
Setelah ini..
Tanpamu, tanpa hadirnya dirimu..
Aku seperti orang putus asa
Harapanku sirna..
Aku bagai bagunan rapuh
Dan siap runtuh kapanpun
Kau yang membuatku percaya
Akan sebuah harapan
Kau menopang hidupku
Tapi sekarang,
Mampukah aku tetap berdiri kokoh
Meski tanpa penopang?
Hanya bersandar pada puing-puing masa lalu
Kenangan yang telah terlewati
Dan bayangmu yang belum terhapus
Mengharapkan kekuatan
Yang entah darimana datangnya..
Mengapa waktu tak pernah mau kembali
Mengapa semua sirna begitu cepat
Mengapa begitu cepat waktu melintas
Kau menanamkan sebuah harapan kecil
Yang kemudian mengembang semakin besar
Kau membuatku merasakan perasaan aneh ini
Dan ketika aku sudah tak mampu lagi membendungnya
Kau pergi begitu saja
Begitu cepat kau ucapkan selamat tinggal
Tak sadarkah kau,
Aku disini masih menjaganya
Sendiri, seorang diri..
Rasa itu, perasaan itu tak sedikitpun berubah
Semua masih milikmu
Memang sempat tersingkir
Dan kembali lagi
Saat itu aku tau,
Aku tak mampu menghilangkannya
Aku tak mampu menghapusnya
Ia masih terjaga disana
Aku juga tau,
Adalah salah mengharapkanmu
Adalah salah memintamu kembali
Adalah salah terus menitikan air mata untukmu
Kau tak tau dan takkan pernah tau
Kau tak perduli dan takkan mau perduli lagi
Jadi semua usahaku percuma kan?
Memangnya siapa aku?
Aku hanya sepotong masa lalumu
Yang bahkan kini tak berharga lagi
Aku hanya orang bodoh
Yang menanti ketidakpastian
Yang menunggu sebuah jawaban
Yang takkan pernah ada
Yang mau menghabiskan waktu
Hanya untuk kesia-siaan
Andai kau sadar,
Dalamnya perasaan ini
Andai kau juga rasa,
Apa yang sebenarnya kurasa
Andai kau tau,
Betapa lelah aku menunggumu
Itu hanya sebatas perandaian
Kau takkan pernah tau
Dan takkan pernah sadar
Sampai kapanpun. Percuma.
Aku bersikap seolah baik-baik saja di hadapanmu
Berpura-pura tak ada yang terjadi
Menutupi semua dengan rapi
Dibalik senyuman palsu
Kalau dipikir-pikir,
Bagaimana mungkin aku mampu,
Benar-benar tersenyum melihatmu dengan yang lain
Sesak.. sesak sekali...
Aku tau,
Mungkin dia lebih baik dariku
Mungkin dia lebih hebat dariku
Mungkin dia lebih tegar dariku
Mungkin dia lebih pantas untukmu dibandingkan denganku
Dan yang pasti, dia lebih beruntung dariku
Jauh lebih beruntung
Dia memilikimu dan semua kasih sayangmu
Sementara aku disini
Sendiri ditemani puing-puing masa lalu
Kenapa waktu itu kita dipertemukan kembali
Kalau akhirnya luka lama itu terbuka lagi?
Andai dari dulu kutau
Tentang akhir kisah kita
Tentu akan kutarik diriku
Agar ku tak terjerat
Dan terperangkap dalam perasaan ini
Agar tak terus menerus kurasakan perasaan
Yang memaksa air mataku mengalir
Lelah, sungguh ku lelah
Sudahlah, sudah terlambat
Terlambat 'tuk menyadari
Bahkan terlambat untuk menyesali
Semua sudah pergi
Semua sudah tak ada gunanya lagi
Jangan toleh lagi masa lalumu
Aku hanya sepotong memorimu
A Piece of Memories
Tataplah kedepan
Bahagialah dengan masa depanmu
Iya, Dia, bukan Aku..
Jangan perdulikanku lagi
Biarlah kutemukan sendiri kekuatanku
Aku yakin aku bisa setegar dia
Suatu saat..
Disaat ku sudah mampu berkata
"Aku bahagia jika kau bahagia"
Hari berganti hari..
Bulan berganti bulan..
Dan waktu masih bergulir tiap detiknya..
Sudah lama kita tak bertemu
Sudah lama kita tak bertegur sapa
Dan sudah lama kita tak saling memberi kabar
Tapi mengapa..
Selama itu bayangmu tak juga sirna
Selama itu semua tentangmu tak mau pergi
Selama itu semua memori tak juga hilang
Rasanya, baru kemarin kau disini
Menemani hariku yang sepi
Mewarnai kembali hidupku
Dan menorehkan cerita indah
Di setiap lembar hidupku
Kau datang membawa sejuta bahagia
Kau adalah satu-satunya alasanku untuk tersenyum
Kau juga yang memicu jantung ini berdegup lebih kencang
Namun, sekarang dimana kau?
Kau tak lagi bersamaku
Kau pergi dari sisiku
Membawa semua bahagia itu turut
Bersamamu..
Mengapa kebahagiaan itu harus hadir
Kalau akhirnya hanya meninggalkan rasa sakit
Yang sulit 'tuk diobati..
Aku tak pernah minta, tapi kau yang memberi
Dan sekarang, kau telah menariknya kembali
Tanpa pernah kutau
Waktu berlalu melintasiku
Membawa pergi dirimu
Dan semua kenangan kita
Yang takkan mungkin kembali lagi
Entahlah..
Aku bukan peramal
Aku tak tau seperti apa masa depanku
Atau bagaimana aku menjalani hidupku
Setelah ini..
Tanpamu, tanpa hadirnya dirimu..
Aku seperti orang putus asa
Harapanku sirna..
Aku bagai bagunan rapuh
Dan siap runtuh kapanpun
Kau yang membuatku percaya
Akan sebuah harapan
Kau menopang hidupku
Tapi sekarang,
Mampukah aku tetap berdiri kokoh
Meski tanpa penopang?
Hanya bersandar pada puing-puing masa lalu
Kenangan yang telah terlewati
Dan bayangmu yang belum terhapus
Mengharapkan kekuatan
Yang entah darimana datangnya..
Mengapa waktu tak pernah mau kembali
Mengapa semua sirna begitu cepat
Mengapa begitu cepat waktu melintas
Kau menanamkan sebuah harapan kecil
Yang kemudian mengembang semakin besar
Kau membuatku merasakan perasaan aneh ini
Dan ketika aku sudah tak mampu lagi membendungnya
Kau pergi begitu saja
Begitu cepat kau ucapkan selamat tinggal
Tak sadarkah kau,
Aku disini masih menjaganya
Sendiri, seorang diri..
Rasa itu, perasaan itu tak sedikitpun berubah
Semua masih milikmu
Memang sempat tersingkir
Dan kembali lagi
Saat itu aku tau,
Aku tak mampu menghilangkannya
Aku tak mampu menghapusnya
Ia masih terjaga disana
Aku juga tau,
Adalah salah mengharapkanmu
Adalah salah memintamu kembali
Adalah salah terus menitikan air mata untukmu
Kau tak tau dan takkan pernah tau
Kau tak perduli dan takkan mau perduli lagi
Jadi semua usahaku percuma kan?
Memangnya siapa aku?
Aku hanya sepotong masa lalumu
Yang bahkan kini tak berharga lagi
Aku hanya orang bodoh
Yang menanti ketidakpastian
Yang menunggu sebuah jawaban
Yang takkan pernah ada
Yang mau menghabiskan waktu
Hanya untuk kesia-siaan
Andai kau sadar,
Dalamnya perasaan ini
Andai kau juga rasa,
Apa yang sebenarnya kurasa
Andai kau tau,
Betapa lelah aku menunggumu
Itu hanya sebatas perandaian
Kau takkan pernah tau
Dan takkan pernah sadar
Sampai kapanpun. Percuma.
Aku bersikap seolah baik-baik saja di hadapanmu
Berpura-pura tak ada yang terjadi
Menutupi semua dengan rapi
Dibalik senyuman palsu
Kalau dipikir-pikir,
Bagaimana mungkin aku mampu,
Benar-benar tersenyum melihatmu dengan yang lain
Sesak.. sesak sekali...
Aku tau,
Mungkin dia lebih baik dariku
Mungkin dia lebih hebat dariku
Mungkin dia lebih tegar dariku
Mungkin dia lebih pantas untukmu dibandingkan denganku
Dan yang pasti, dia lebih beruntung dariku
Jauh lebih beruntung
Dia memilikimu dan semua kasih sayangmu
Sementara aku disini
Sendiri ditemani puing-puing masa lalu
Kenapa waktu itu kita dipertemukan kembali
Kalau akhirnya luka lama itu terbuka lagi?
Andai dari dulu kutau
Tentang akhir kisah kita
Tentu akan kutarik diriku
Agar ku tak terjerat
Dan terperangkap dalam perasaan ini
Agar tak terus menerus kurasakan perasaan
Yang memaksa air mataku mengalir
Lelah, sungguh ku lelah
Sudahlah, sudah terlambat
Terlambat 'tuk menyadari
Bahkan terlambat untuk menyesali
Semua sudah pergi
Semua sudah tak ada gunanya lagi
Jangan toleh lagi masa lalumu
Aku hanya sepotong memorimu
A Piece of Memories
Tataplah kedepan
Bahagialah dengan masa depanmu
Iya, Dia, bukan Aku..
Jangan perdulikanku lagi
Biarlah kutemukan sendiri kekuatanku
Aku yakin aku bisa setegar dia
Suatu saat..
Disaat ku sudah mampu berkata
"Aku bahagia jika kau bahagia"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar