Sabtu, 14 September 2013

The Last Rain~


Kau adalah cahaya hidupku..
Mentari pagi yang selalu membangkitkan semangatku
Sinar mentari yang mampu menembus celah hati yang sempit ini
Mencairkan es di sekitarnya,
Dan membuatnya luluh dalam genggaman-mu

        Cahaya itu,
        Cahaya yang senantiasa ada di setiap langkah-ku
        Menepis kegelapan, dan menciptakan kehangatan
        Melukis senyuman dan harapan baru

Sementara aku adalah hujan..
Yang menciptakan gelap, tangisan, dan mendung
Hujan yang membanjiri hati ini
Dan menjadikannya beku oleh es

        Tak perduli berapa banyak volume airnya
        Berapa banyak awan mendung yang mengitari-nya
        Cahaya dari-mu tak pernah redup
        Ia bersinar semakin terang
        Membuat kesedihan itu sirna
Kau yang membuatku percaya
Bahwa aku tidak sendirian
Cahaya yang membuat hujan itu berhenti
Dan setelahnya, tercipta spektrum warna indah
Yang disebut pelangi

        Juga menumbuhkan bunga-bunga di tanah.
        Setiap lapisan warnanya
        Mewakili kegembiraan-ku hari itu
        Membuatku faham,
        Bahwa di balik kesedihan masih ada kebahagiaan

Awalnya hanya cahaya kecil
Semakin lama ia semakin besar dan besar
Sama seperti perasaan-ku
Yang terus mengembang tiap harinya
Mengisi volume hati yang semula kosong

        Namun kini, 
        Cahaya itu perlahan pudar
        Cahaya itu tak lagi disini
        Bersama hujan

Perhatian yang dulu
Membuat jantung ini berdetak lebih kencang
Senyuman yang menghiasi hariku
Sekarang tak kujumpai lagi
Semua seakan sirna bersama hilangnya dirimu

        Tak ada lagi pelangi kala hujan itu turun
        Tak ada lagi yang memancarkan sinar
        Bunga-bungapun tak ingin mekar lagi
        Mereka layu tanpa hadir-mu

Kemana dikau, wahai cahaya?
Dimana kau berada?
Mungkinkah kau tak ingin lagi menyinari hati ini?
Ataukah awan mendung-ku yang terlalu tebal
Hingga kau tak mampu lagi menembus-nya?

        Hujan turun semakin deras dan semakin deras
        Tiap kali aku mengingat-mu
        Semua mengalir begitu saja,
        Tanpa bisa ku-bendung

Entahlah,
Apakah ini karena aku tak sanggup melepas-mu
Karena aku benar-benar menyayangimu
Atau sebatas ke-egoisanku yang ingin memilikimu
Aku tak mengerti semua ini

        Namun aku ingin ini menjadi hujan yang terakhir
        The Last Rain
        Menjadi tangisan terakhir-ku
        Aku ingin menjadi sepertimu
        Aku juga ingin menjadi cahaya yang tegar

Biarlah rasa rindu ini hanya menghampiri-ku
Kuingin kau tau, perasaan ini tak berubah
Sedikitpun tidak!
Semua masih milikmu
Aku masih disini, menunggu-mu

        Menunggu cahaya itu kembali
        Menunggu kepastian
        Harus menunggu-mu kembali atau melepas-mu selamanya
        Setidaknya sebelum hati ini beku oleh es
        Dan sebelum semua celah itu tertutup rapat.

By: Patricia Merin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar