Banyak orang mengaku tahu ketika mereka sedang dibohongi. Walaupun banyak teknik untuk mengidentifikasi apakah seseorang berbohong atau tidak, tapi tidak semua teknik tersebut dapat diandalkan.
Berikut adalah cara mendeteksi kebohongan dengan mengamati perilaku dan bahasa tubuh seseorang:
Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetes subyek.
Pertama, tanyakan sesuatu pada orang tersebut, pertanyaan yang jawabannya cenderung jujur. Kemudian pilih sebuah pertanyaan yang Anda anggap orang tersebut akan berbohong atau mengelak.
Amati perilaku yang tipikal atau khas.
Catat bahasa tubuh, gerakan mata, serta konsistensi dan volume suara orang tersebut. Cara terbaik untuk mengetahui ketika seseorang berbohong adalah dengan mengamati terlebih dahulu ketika dia mengatakan hal yang sebenarnya.
Saat berbohong, bahasa tubuh atau volume serta intonasi suara biasanya akan berubah dibanding saat dia berkata jujur.
Periksa gerakan aneh.
Apakah orang tersebut gelisah? Apakah dia melihat mata Anda? Apakah dia tersenyum? Apakah dia duduk dengan santai?
Individu tertentu akan lebih aktif daripada yang lain, jadi ketika seseorang gelisah atau menunjukkan perilaku yang lebih hiperaktif, ini tidak selalu menandakan dia berbohong. Bandingkan perilaku tidak biasa dengan sikap yang biasa dia lakukan.
Evaluasi respon jawaban.
Ketika Anda mengajukan pertanyaan, cek apakah dia memberikan jawaban langsung, atau membuat beberapa usaha untuk mengalihkan topik pembicaraan.
Seorang pembohong akan berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan yang membuatnya tidak nyaman.
Amati respon yang lambat atau tergesa-gesa.
Apakah orang tersebut membutuhkan waktu lama untuk menjawab? Atau tergesa-gesa dalam menjawab pertanyaan Anda?
Jika seseorang membutuhkan waktu yang lama untuk menjawab atau meminta Anda untuk mengulangi pertanyaan, dia mungkin sengaja mengulur-ulur waktu untuk merangkai jawaban yang masuk akal. Atau bisa juga dia justru menjawab terlalu cepat agar dapat segera beralih ke topik lain.
Amati perilaku meminta maafnya.
Salah satu perilaku seseorang yang berbohong adalah melakukan permintaan maaf yang tidak penting berkali-kali. Alam bawah sadarnya mendorong dia untuk meminta maaf atas perilaku yang dianggap sebagai “kesalahan”.
Amati diam yang lama.
Jika orang tersebut diam yang tidak biasa, mungkin dia menghindari berbohong lebih banyak. Dia bisa saja berperilaku agresif dalam upaya untuk mencegah Anda mengajukan pertanyaan lebih lanjut dimana dia mungkin harus berbohong lagi.
Fokus pada wajah.
Ketika Anda mengajukan pertanyaan, jika orang tersebut melihat ke arah samping kanan, ke atas, sudut kiri wajah Anda, atau ke kejauhan, dia mungkin berbohong. Hal ini akan berlaku arah sebaliknya jika dia kidal.
Fokus pada bahasa tubuh.
Seseorang yang sedang berbohong cenderung akan menjauh dari Anda. Tubuhnya mungkin akan menjauh seakan untuk melindungi kebohongannya dari pandangan Anda.
Amati gerakan seperti menggosok-gosokkan tangan, menelan ludah berlebihan, menjilati bibir, dan meremas-remas tangan.
Oke. Semoga Membantu~
Berikut adalah cara mendeteksi kebohongan dengan mengamati perilaku dan bahasa tubuh seseorang:
Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetes subyek.
Pertama, tanyakan sesuatu pada orang tersebut, pertanyaan yang jawabannya cenderung jujur. Kemudian pilih sebuah pertanyaan yang Anda anggap orang tersebut akan berbohong atau mengelak.
Amati perilaku yang tipikal atau khas.
Catat bahasa tubuh, gerakan mata, serta konsistensi dan volume suara orang tersebut. Cara terbaik untuk mengetahui ketika seseorang berbohong adalah dengan mengamati terlebih dahulu ketika dia mengatakan hal yang sebenarnya.
Saat berbohong, bahasa tubuh atau volume serta intonasi suara biasanya akan berubah dibanding saat dia berkata jujur.
Periksa gerakan aneh.
Apakah orang tersebut gelisah? Apakah dia melihat mata Anda? Apakah dia tersenyum? Apakah dia duduk dengan santai?
Individu tertentu akan lebih aktif daripada yang lain, jadi ketika seseorang gelisah atau menunjukkan perilaku yang lebih hiperaktif, ini tidak selalu menandakan dia berbohong. Bandingkan perilaku tidak biasa dengan sikap yang biasa dia lakukan.
Evaluasi respon jawaban.
Ketika Anda mengajukan pertanyaan, cek apakah dia memberikan jawaban langsung, atau membuat beberapa usaha untuk mengalihkan topik pembicaraan.
Seorang pembohong akan berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan yang membuatnya tidak nyaman.
Amati respon yang lambat atau tergesa-gesa.
Apakah orang tersebut membutuhkan waktu lama untuk menjawab? Atau tergesa-gesa dalam menjawab pertanyaan Anda?
Jika seseorang membutuhkan waktu yang lama untuk menjawab atau meminta Anda untuk mengulangi pertanyaan, dia mungkin sengaja mengulur-ulur waktu untuk merangkai jawaban yang masuk akal. Atau bisa juga dia justru menjawab terlalu cepat agar dapat segera beralih ke topik lain.
Amati perilaku meminta maafnya.
Salah satu perilaku seseorang yang berbohong adalah melakukan permintaan maaf yang tidak penting berkali-kali. Alam bawah sadarnya mendorong dia untuk meminta maaf atas perilaku yang dianggap sebagai “kesalahan”.
Amati diam yang lama.
Jika orang tersebut diam yang tidak biasa, mungkin dia menghindari berbohong lebih banyak. Dia bisa saja berperilaku agresif dalam upaya untuk mencegah Anda mengajukan pertanyaan lebih lanjut dimana dia mungkin harus berbohong lagi.
Fokus pada wajah.
Ketika Anda mengajukan pertanyaan, jika orang tersebut melihat ke arah samping kanan, ke atas, sudut kiri wajah Anda, atau ke kejauhan, dia mungkin berbohong. Hal ini akan berlaku arah sebaliknya jika dia kidal.
Fokus pada bahasa tubuh.
Seseorang yang sedang berbohong cenderung akan menjauh dari Anda. Tubuhnya mungkin akan menjauh seakan untuk melindungi kebohongannya dari pandangan Anda.
Amati gerakan seperti menggosok-gosokkan tangan, menelan ludah berlebihan, menjilati bibir, dan meremas-remas tangan.
Oke. Semoga Membantu~
bermanfaat banget infonya kak
BalasHapuscall center axis