SECOND GRADE IN ST. THERESA
Sebuah gedung megah berwarna biru muda telah ada di depan
kami. Asrama St. Theresa. Tidak ku sangka sekarang aku mulai suka tinggal di
sini, di asrama ini. Padahal dulu sikapku buruk sekali, tetapi sekarang sikapku
sudah banyak berubah. St. Theresa benar – benar sudah berhasil mendidik ku dan
merubah sikapku (wahh.. hebat !!)
Seorang perempuan paruh baya dengan tubuhnya yang agak gemuk
dan rambutnya yang pirang keemasan telah menunggu kami di depan gerbang.. siapa
dia ? (hayoo siapa ? yang bisa tebak dapet hadiah wkwk..) Yups,, Matron si ibu
asrama dengan mata berbinar – binar dan dengan senyuman manis, dia memandang
satu per satu dari kami
“haii anak – anak aku merindukan kalian semua !! rasanya sudah
lama kita tidak bertemu” teriak Matron senang
“we miss you too, Matron” teriak kami
“hahaha.. ayo masuk !! kamar kalian sudah saya siapkan..
tinggal diisi barang saja”
“siapp boss !! haha..”
Kami langsung menghambur ke tangga dan menuju kamar masing –
masing serta menatanya.
Nadine masih tidak terlihat
“kemana Nadine ? Apa dia mengundurkan diri dari asrama ini ?”
kataku yang saat itu sedang berjalan di lorong, hendak melihat ruang kelas anak
– anak tingkat 2
“hei – heii apa kau merindukan ku ?” kata Nadine yang tiba –
tiba muncul dari ruang kelas anak – anak tingkat 2
“hahaha.. lucu banget, ternyata selain culas, GR mu tuh loh..
berlebihan haha..” jawabku santai sambil berusaha menutupi ekspresi kaget
“jangan ngeles lah.. pada kenyataannya kau mengkhawatirkanku
kan ?” dia jadi ke PD-an
“ihh.. aku hanya heran kenapa kenapa kau tidak ikut ke bus..
itu saja, lagipula apa untungnya aku perduli pada padamu hanya buang – buang
waktu. Masalahmu bukan masalahku !!” kataku sambil pergi meninggalkan dia
“jangan khawatir, kau akan kuberi foto beserta tanda tanganku,
agar kau tidak merindukan ku lagi” teriaknya dari belakang
“tak usah repot – repot, dan lagi siapa yang merindukanmu
haha..” kataku sambil menoleh
“kenapa dengan dia ? seharian aku mencarinya di bus tidak ada
tapi tahu – tahu dia sudah ada di ruang kelas kami, apa dia di jemput lebih
dulu ? tapi itu tidak mungkin. Bukankah
St. Theresa tidak memilih – milih siswi, tidak mungkin ia di perlakukan
khusus di sini !! Hmm,, aneh !!” gumamku
“hei, Tasya, kamu kemana aja ? dari tadi kami cariin” tanya
Lacey membuyarkan lamunanku
“iya, kami tuh khawatir tau sama kamu” sambung Maureen
“ahh,, jangan lebay deh, lagian aku cuma jalan – jalan kok !!”
jawabku
“ehh,, ngomong – ngomong enak banget ya, liburan ga da Nadine”
kata Kaelyn
“aslii ga di ganggu ‘si nenek sihir pernghancur pesta’..”
timpal Maureen
“haha,, setuju.. ehh ngomong – ngomong, Nadine kok ga ikut
kita waktu kembali ke St. Theresa ? tau – tau udah ada di sini,, hii misterius
banget !!” kataku mengalihkan topik
“entah,, dia tuh memang
cewek yang aneh !! ehh,, emangnya kamu udah ketemu sama Nadine ?” tanya Kaelyn
“iya tadi di ruang kelas anak tingkat 2” jawabku
“setuju tuh sama Kaelyn,, ehh ngomong – ngomong sejak kapan
loe perhatian ama Nadine ? kesambet ya ?” tanya Maureen
“ahh,, jangan salah faham dulu !! bukannya perhatian tapi cuma
heran, ahh udah lah, ngapain juga ngomongin Nadine” kataku
“lha,, kan tadi loe duluan yang mulai Tasya” kata Kaelyn,
Maureen, dan Lacey serempak
“ohh,, hehe !! tukar topik.. tukar topik”
“-_-”
“heii, lihat itu !! ada murid baru !!” kata Kaelyn sambil
menuding ke arah bawah (posisi kami ada di lantai 2)
“1..2..3..4..5..6..7..8..9..10..11..12, wahh ada 12” kata
Maureen selesai menghitung
“adakah dari mereka yang akan masuk kelas kita ?” tanyaku
“mungkin saja” jawab Lacey
Kira – kira siapa murid baru yang akan masuk tingkat 2 ?
Apakah dia akan masuk ke KLMN Gank ? ataukah dia akan mengikuti Nadine dan
memusuhi kami?
To be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar