THE RESULT
Masa-masa persiapa sudah lewat, ujianpun telah
usai di lewati siswi-siswi St. Theresa. Sekarang, tinggalah siswi-siswi St.
Theresa dilanda ketegangan, gelisah, perasaan tidak menentu. Tak satupun ingin
tinggal walau hanya seminggu untuk mengulang ujian tersebut. Hari ini, hasilnya
akan di umumkan dan..
Sementara menunggu, terdengar beberapa percakapan,
seperti yang dilakukan oleh Valencia dan Elizabeth ini..
“Valen, Gimana ya kira-kita hasilnya?”
“Yang pasti bakalan di kasih”
“Ya iya sih, tapi maksud gue gimana hasilnya bakal
bagus ato engga gitu?”
“Kalo ngga iya, engga. Kalo ngga engga, iya”
“Ya, kalo itu gue juga tau, VALENCIAA..”
“Jadi ngapain tadi loe nanya ELIZABETHH??
--"”
“Sudahlah, susah ngomong sama loe”
“Nah, tu tau, kenapa masih mau ngomong sama gue?”
“... -_- -.-" -,- :|...”
“Lagian apa sih yang loe cemasin? Cuma ujian kayak
gini. Kalo engga tuntaspun tinggal remidi 1 minggu doang. Jadi, masalahnya
apa?”
“Amit..amit dah, pokoknya ya bakal susah aja kalo
harus ngulang, rencana liburan kan pada mundur semua jadinya”
“Hallah, lebay loe. Udahlah, bawa santai aja.
Mikirin hal-hal begitu cuma bakal bikin stress doang, kan belum tentu terjadi
juga. Lagian kan loe pinter, loe juga yakin kan pas ngerjain ujian nya?”
“Ya iya sih.. Tapi kan..”
“Ok, stop. Bakal panjang kalo di-tapi-in mulu. Nih
Miss Melody juga lama bener sih. Huh, bisa-bisa jenggotan gue nunggu disini”
Kira-kira begitulah kecemasan siswi-siswi St.
Theresa. Di tambah lagi Ms. Melody yang belum hadir, semua masih gelisah. Kecemasan
Elizabeth sih belum Elizabeth sih belum apa-apa di bandingkan dengan Nadine.
Tuh anak dari tadi grasak-grusuk, usap-usap
tangan, mondar-mandir, jalan-jalan ngitarin ruang kelas, engga bisa diem
pokoknya. Sampe-sampe di protes ama Sissy
“Eh, Nadine, bisa ngga duduk diem, pusing gue liat
lo mondar-mandir”
“Suka-suka gue dong, gue yang mondar-mandir, kaki
gue yang capek, kenapa jadi masalahnya ke elo sih?”
“Pusiingg!!”
Beberapa saat kemudian, Miss Melody datang membawa
rapor-rapor kami. Yippie, sudah waktunya. Nadine yang sedari tadi mondar-mandir
langsung melesat ketempat duduknya dan duduk manis disana.
“Eh, kok engga mondar-mandir lagi?”
“Gila lu, Miss Melody udah datang tau!!”
“Tadi bilangnya ‘suka-suka gue, gue yang
mondar-mandir, kaki gue yang capek, kenapa jadi masalahnya ke elo sih?’ Pas Ms.
Melody dateng aja, langsung duduk. Payah lo”
“Zzz.. -_-”
“Good morning students”
“Good morning Miss”
“Miss..” ucap Maureen seraya mengangkat tangannya
“Ya, Maureen. Ada apa?”
“Kok lama bener datengnya Miss. Ada yang ydah
engga sabar tuh, dari tadi mondar-mandir kek cacing kepanasan”
Muka Nadine merah dibuatnya. Ia tau betul orang
yang di sindir oleh Maureen itu tak lain adalah dirinya. Namun, ia tak bisa
berkutik atau pun menyangkal seperti yang biasa Ia lakukan. Tentu ia tak ingin
menanggung malu. Dan diam menjadi pilihannya.
“Maaf atas keterlambatan saya. Saat dikoreksi,
ternyata banyak kesalahan dalam pengisian nilai di rapor kalian”
“No problem Miss. Yang pentingkan sudah selesai.
Ayo Miss, bacain hasilnya”
“Iya, kami udah engga sabar nih”
Tentu saja begitu, hasilnya akan jadi penentuan,
siapa yang berhak mendapat penghargaan atas kerja kerasnya. Sebuah pesta yang
sudah di janjikan anak-anak tingkat 2.
Dan tentu mereka berharap, sangat berharap orang
itu bukanlah gadis yang bernama ‘Nadine Anastasya’ Oh, akan menjadi mimpi buruk
jika itu sampai jadi kenyataan.
Miss Melody mulai membagikan rapor-rapor kami. Dan
setelah kami melihat hasilnya..
“Menurut hasil perhitungan. Peringkat pertama di
raih oleh...” (jeng4x)
Ini menambah ketegangan anak-anak tingkat 2.
Mereka sudah bener-bener ngga sabar. Kalo reader gimana? Penasaran juga?
To be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar