Selasa, 06 Agustus 2013

Kenapa Lebaran Identik dengan Ketupat?

Sore Mariner.. Wahh, ga terasa udah H-2. 2 hari lagi lebaran.. Yeee!! (Ikutan seneng doang, padahal ga puasa wkwk..) Lebaran juga sering di sebut sebagai hari kemenangan karena memang benar-benar merasa menang, dan merdeka setelah melakukan puasa selama 1 bulan lamanya dan menahan hawa nafsu yang benar-benar berat. Menjelang hari kemenangan tersebut, Pastinya temen-temen terutama yang muslim lagi sibuk ya bantu ortu nyiapin ini itu buat lebaran? Haha, iya-iya ngerti.. Sama kok, admin juga gitu. Ini aja baru selesai bantu-bantunya. Walau masih 2 hari lagi.. Saking semangatnya wkwkkwk.. Yah, walaupun bukan muslim, tapi ortu juga punya tradisi bikin ketupat pas Idul Fitri atau Idul Adha.. :)

Nah, pertanyaannya nih: "Kenapa sih, lebaran itu identik dengan ketupat?"
Tidak lengkap rasanya kalau lebaran tanpa ketupat. Ketupat itu seperti sudah menjadi icon-nya lebaran.
Ketupat atau Kupat (dalam bahasa Jawa) merupakan kependekan dari "ngaKU lePAT" yang berarti mengakui kesalahan atau dosa.
Ketupat pertama kali di perkenalkan pada orang Jawa oleh Sunan Kalijaga. Lewat ketupat, Sunan Kalijaga mengarahkan masyarakat Jawa mengenai puasa di bulan Ramadhan serta berzakat fitrah sebagai penyempurnanya. Masyarakat Jawa mengayam ketupat dengan daun kelapa muda lalu diisi dengan beras, setelah selesai di masak, Ketupat diantar ke anggota keluarga atau kerabat dekat. Disini, ketupat juga menjadi lambang kebersamaan.

Ketupat yang dibuat seseorang sebenarnya melambangkan seseorang yang tengah mengakui kesalahan terdahulunya. Kesalahan yang bermacam-macam terlihat dari anyaman bungkus ketupat yang rumit. Namun, ketika ketupat dibelah dua, terlihat lah isinya yang putih yang mencerminkan hati yang putih dan suci. Selain itu, bentuk ketupat yang menyambung juga melambangkan kesempurnaan umat muslim setelah menjalani ibadah dan menahan hawa nafsu selama 1 bulan.
Dalam bahasa Jawa sendiri, ketupat juga memiliki akronim "ngaKu paPat" yang artinya 4 tindakan. Maksudnya, dalam menyajikan ketupat seseorang harus melakukan keempat hal ini, yaitu: Lebaran, Luberan, Leburan, Laburan.

  1. Lebaran berarti telah datangnya hari raya Idul Fitri yang berarti bulan Ramadhan telah berakhir dan haram hukumnya berpuasa di hari itu.
  2. Luberan berarti melimpah. Konon katanya, ada aturan dalam pembuatan ketupat, isi dalamnya harus sampai terlihat keluar yang berarti berlebihan.
  3. Leburan berarti melebur kesalahan dengan sungkeman atau maaf-maafan.
  4. Laburan berasal dari kata Labur yang berarti kapur. Kapur sendiri identik dengan warna putih, maka dalam hal ini, Laburan dimaksudkan untuk selalu membersihkan serta menyucikan hati lahir dan batin.
Kini warisan Sunan Kalijaga ini masih tetap dipertahankan bahkan sudah bukan milik Jawa saja, tetapi menjadi makanan Asia Tenggara, Seperti halnya di Malaysia, ketupat juga dapat di jumpai. Hal ini terjadi karena banyak orang Jawa yang bermukim di Malaysia. Meski Sunan Kalijaga dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan ketupat di Indonesia, namun belum ada literatur yang menjelaskan siapa dan kapan pertama kali ketupat di temukan.

Yang berdomisili di Jawa, mungkin masih melihat ada yang melihat ketupat di gantung diatas pintu rumah katanya berfungsi sebagai jimat. Di Bali, ketupat sering pula di persembahkan sebagai sesajian upacara.
Menariknya, jika di Nusantara hari lebaran selalu identik dengan ketupat, dalam perayaan hari besar ini, justru ketupat tak di temukan di Arab yang merupakan salah satu negara muslim di dunia.

Ok deh.. Akhir kata mimin mau ngucapin..
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H
~Minal Aidzin Wal Faidzin~
^^ Mohon Maaf Lahir dan Batin ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar