THE RESULT PART 4
“Mana janji kalian? Katanya kalian mau membuatkan pesta untuk
yang memegang peringkat pertama. Mana..mana?” tanya Nadine
Apa anak-anak tingkat 2 benar-benar akan menghamburkan uang,
waktu dan tenaga mereka untuk membuatkan pesta khusus yang akan di persembahkan
untuk Nadine. Sesuatu yang mustahil, tapi tak terlalu mustahil juga sih. Semua
masih mungkin terjadi. Ok, simak saja kelanjutannya.
“Hmm..” sekarang semua anak tingkat 2 menjadi termenung. Semua
ragu dan tak satupun dari mereka yang berani menjawab. Soal biaya, tempat dan
waktu sebenarnya tak jadi masalah. Ya tak jadi masalah kalau diadakan untuk
siswi lain. Asal bukan Nadine. Sebagaimana kita tau relasi antara Nadine dan
murid-murid yang lain tak bisa dikatakan baik. Tentu, nantinya akan ribet dan
ada-ada aja masalahnya, percaya ga? Ok, buktikan..
“Mana..mana? Bukankah anak-anak tingkat 2 itu orang-orang yang
jujur? Jadi, ga mungkin kan mereka bohong? Mana Award yang kalian janjikan?
Ataukah kalian lupa siapa yang berhak atas itu? Nih, ya akau kasih tau, aku
orangnya. Nadine Anastasya, si pemegang rank pertama. Murid paling pintar”
“Heii, tunggu bukankah waktu itu ada yang menentang rencana
kita ya? Seperti ga setuju gitu. Atau aku saja yang salah dengar? Bagaimana
menurutmu, Tasya?”
“Iya ya, benar apa yang kau katakan Maureen. Bukannya waktu
itu ada yang ga setuju ya, sampai marah-marah dan adu mulut sama gue,
ujung-ujungnya nangis sama ngadu ke Matron”
“Iya, terus ya Sya, dulu itu ada yang bilang kalau kita itu
aneh dan kaya anak kecil. sekarang kok dia malah minta hadiah sih? Padahal kan katanya dia itu udah gede. Aneh banget
deh! kayaknya juga dia yakin bener kita bakal buatin party khusus buat dia”
sambung Kaelyn
“Kalian nyindir aku ya?” tanya Nadine sinis
“Woops, ada yang ngerasa tuh. Tapi bagus deh kalau nyadar
haha..” ucapku
“Jangan salah kira, ngarep sih engga terlalu. Gue cuma pingin
liat doang, anak-anak tingkat 2 bisa nepatin janjinya atau engga. Dan aku pikir
mereka itu jujur, dan konsisten. Tapi ternyata aku salah. Mereka hanya
pengingkar :/”
“Ya, satu lagi gelar buruk bagi kami yang kau berikan, setelah
yang sebelumnya, kekanak-kanakan, aneh dan entah apalagi selanjutnya. Lagipula
sepertinya kau tak pantas, lebih baik kami berikan kepada orang lain, Elizabeth
mungkin, dia juga berhak selaku runner up” ujar Maureen
“Eh, engga bisa gitu dong!” cetus Nadine
“Kenapa ga bisa?”
“Ya, kan gue yang menang mutlak atas ini, mana bisa di
ganti-ganti, engga adil namanya”
“Suka-suka kami dong. Masalah buat lo?”
“Masalah dong!”
“Ohh, jadi ternyata diam-diam kamu mau kan? Sekarang baru kau
setuju sama rencana kami”
“Ngga, ngga gitu juga”
“Ahh, udahlah.. bilang aja. Jadi apa artinya kemarin kau
nentang-nentang kami, sampe marah-marah segala. Buat masalah aja, persoalan
simple malah dibikin ribet, dasar munafik!”
“Iya, emangnya berapa sih nilai elo paling juga beda 0,..-an
sama Elizabeth. Sombong amat sih lo”
“Oops, Natasya, Kaelyn, ga usah keroyokan gitu dong. Woles!
Emang susah ya ngomong sama orang kaya kalian, diladenin malah engga ada
habisnya. Nilai gue? 899 gede kan!! Emang kenapa? Iri?”
“Lah, bukannya nilai kamu 899 juga liz? (eLIZabeth)” cetus
Valencia
“Kok bisa sama? Tuh kan, kenapa engga Elizabeth aja yang
dibikinin pesta, biar ga nambah panjang nih urusan” ucap Sissy
“Loh, engga bisa gitu dong, gue ga terima di sama-samain sama
dia. jelas-jelas gue yang rank. 1 gimana sih?”
“Huhh, suka-suka kami dong.. Kami yang ngerancang dan
merencanakan semua ini. Kenapa jadi loe yang repot sih? Lagian kan loe sendiri
yang bilang ga setuju dan nolak semua ini. Kau juga pasti tak akan sudi kan
gabung dengan anak kecil seperti kami?”
“Aku cuma menuntut keadilan. Menagih janji dari wakil ketua
kita, Cindy”
“Sudah..sudah jangan mulai lagi deh! nanti timbul masalah
lagi. ok, kita berlaku fair aja. Nadine sebagai pemegang peringkat tertinggi
maka dia lah yang berhak atas ini semua. Ayolah teman-teman bagaimana pun kan
dia juga masih bagian dari kita” Audrey menengahi
Tetap, ujung-ujungnya yang dibuatin pesta masih Nadine tulah..
Tapi yaudahlah, benar kata Audrey, kita harus berlaku adil, Fair.. Kami
menangguk dan menyetujui itu, karena tak tau lagi harus berbuat apa.
Seutas senyum puas menghiasi wajah Nadine. Merasa menang? Ya
kurasa itu yang ia rasakan sekarang.
“Ok, jadi ini kesepakatan kelas ya. Kita akan mengadakan pesta
untuk Nadine. Ga apa-apa kan Elizabeth?”
“Iya, ga masalah kok” jawab Elizabeth
“Oke, sudah di tetapkan”
Hmm, tak disangka akan begini jadinya, namun mereka masih
harus menunggu Summer break berakhir, baru deh semua bisa terlaksana. Kira-kira
bagaimana kelanjutannya?
To be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar