ACARA PERPISAHAN ANAK – ANAK TINGKAT 6 PART 2
“okey !! met malam teman – teman, sungguh menyenangkan kita
bisa bertemu di acara perpisahan anak – anak tingkat 6,, untuk anak – anak
tingkat 6, saya mengucapkan selamat jalan selamat menuntut ilmu yang lebih
tinggi lagi ..” kata MC memulai acara
“hmm,, untuk penampilan pertama, kita panggilkan Tasya,, beri
tepuk tangan !!” sambung MC itu
“aduh,, namaku di panggil duluan,, ohh aku tau, pasti karena
suara ku paling bagus haha !!” kata Nadine sambil menoleh ke arahku dan
berjalan ke belakang panggung
(di belakang panggung)
“loh, kok kamu Nadine ?! yang kami pilih kan Natasya bukan
kamu” kata bu Theodora
“oo salah orang ya bu ? ya udah saya panggilkan Natasya ya !!”
kata MC itu dengan sigap,, ia segera kembali ke atas panggung dan memanggil
grup kami
“what ?! kita di panggil ? tapi kita belum siap.. masa pake
baju gini sih ?” kata Maureen panik
“udah laa, tampil – tampil aja,, kalian hapal gerakannya ‘kan
?” kata Lacey
“hmm,, ternyata tebakkan ku benar,, kami yang lolos dan bukan
Nadine si culas” gumamku dalam hati
Sesegera mungkin kami menuju belakang panggung lalu naik ke
panggung menunjukkan aksi terbaik kami,, walaupun tanpa prepare sebelumnya,, tapi hasilnya yahh lumayan laa.. !!
Selesai tampil, kami kembali ke belakang panggung
“lho, kok kami yang di pilih bu ? bukannya pas seleksi tahap 1
dan 2 kami ga lolos ?” tanyaku heran
“sepertinya waktu seleksi 1 Jennifer (juri) salah panggil nama” terang bu Theodora
“lha, kalo gitu kok seleksi 2 dia lolos lagi, padahalkan
suaranya jelek,, serak – serak gitu” kata Maureen terus terang
“ehh,, jangan asal bicara yaa !!” kata Nadine tersinggung
“masalah itu, saya kurang tau, soalnya waktu itu yang nilai
cuma Jennifer” kata bu Theodora lagi
“hmm,, aneh !!” kataku
“ya sudah sekarang kalian boleh kembali berpesta” kata bu
Theodora
Suasana perpisahan ini benar – benar meriah,, ini merupakan
acara perpisahan pertama yang aku dan anak – anak tingkat 1 hadiri,, semua
berkumpul di sini, ramai sekali,, tidak hanya murid – murid dari St. Theresa,
murid – murid dari St. Carolus (asrama sebelah) pun berkumpul di sini untuk
menghadiri perpisahan..
“kak Sasha.. !!” teriak Lacey saat melihat kakak sepupunya
yang sekarang di tingkat 6
“hey Lacey.. apa kabar dah lama kita ga ketemu !!”jawabnya
ramah
“baik kok kak,, ohh ya, kenalin nih temen – temen aku” kata
Lacey seraya memperkenalkan kami
“haii kak, aku Natasya” kataku sambil memulaskan senyum
“aku Kaelyn”
“aku Maureen ,kak !!”
“kakak masuk universitas mana nantinya ?”tanya Lacey
“ga tau ,,dek,, liat aja nanti”
“kak Sasha, Lacey, Maureen, Kaelyn, aku jalan – jalan bentar
yaa !!” kataku
Yaa,, mendengarkan percakapan mereka membuatku sangat bosan,,
jadi aku memutuskan untuk jalan – jalan,, yaa begitu lah aku,, gadis yang tidak
mau diam haha..
Saat aku berjalan,, entah mengapa tertuju ke arah Nadine yang
sedari tadi jalan mondar – mandir,, kesana – kemari,, ga tentu arah,, dan ia
terlihat begitu murung
“kenapa dengan anak itu ? tak biasa – biasanya ia begini,,
Nadine yang ku kenal adalah orang yang aktif,, ia selalu dapat mengajak ngobrol
siapa saja,, tetapi kali ini ia berbeda,, ada apa dengannya ?,, apa karena
masalah di panggung tadi ? atau kah masalah lain ?” fikirku
Yaa,, aku tau memang aneh rasanya bila aku memikirkan dia,,
secara dia adalah musuhku,, walau sebenarnya sampai sekarang aku juga tidak
tahu apa sebabnya kami musuhan,, semua berlangsung begitu saja
Tetapii,, aku juga turut sedih dan merasa bersalah melihat
sikapnya seperti itu,, ingin sekali aku mendekati dan menghiburnya,, tapi aku
sadar, itu akan sia – sia karena dia menanggap aku sebagai musuh,, entah kapan
kami dapat menjadi teman, lebih – lebih sahabat.. aku sangat menunggu saat itu
Saat aku tersadar dari lamunanku, aku melihat Nadine bersama
seorang laki – laki,, kalau tebakkan ku tidak salah sepertinya ia seumuran
dengan kami. Laki – laki itu mengajak Nadine bicara,, perlahan, muka Nadine
memerah,, tidak sepatah kata pun ia ucapkan saat di ajak bicara oleh laki –
laki itu.. Nadine hanya diam terpaku,, sekujur tubuhnya seperti membeku..
“siapa cowok itu ?”
“cowok yang bersama Nadine ?”
“kenapa Nadine tampak malu di dekatnya ?”
“apa dia saudaranya Nadine ?”
“atau sepupunya ?”
“atau sahabatnya ?”
“atau mungkin cowok yang ia suka ?”
“kalau pun iya, kenapa ia tidak mengucap kan sepatah kata pun
?”
“atau bahkan mengungkapkan perasaannya ?!”
Pertanyaan – pertanyaan itu berputar di benakku saat melihat
mereka berdua..
“hmm.. memang gadis yang aneh” kataku pelan
To be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar