Selasa, 28 Mei 2013

Chapter 19 - LoLieST

ACARA PERPISAHAN ANAK – ANAK TINGKAT 6 PART 2

“okey !! met malam teman – teman, sungguh menyenangkan kita bisa bertemu di acara perpisahan anak – anak tingkat 6,, untuk anak – anak tingkat 6, saya mengucapkan selamat jalan selamat menuntut ilmu yang lebih tinggi lagi ..” kata MC memulai acara
“hmm,, untuk penampilan pertama, kita panggilkan Tasya,, beri tepuk tangan !!” sambung MC itu
“aduh,, namaku di panggil duluan,, ohh aku tau, pasti karena suara ku paling bagus haha !!” kata Nadine sambil menoleh ke arahku dan berjalan ke belakang panggung
(di belakang panggung)
“loh, kok kamu Nadine ?! yang kami pilih kan Natasya bukan kamu” kata bu Theodora
“oo salah orang ya bu ? ya udah saya panggilkan Natasya ya !!” kata MC itu dengan sigap,, ia segera kembali ke atas panggung dan memanggil grup kami
“what ?! kita di panggil ? tapi kita belum siap.. masa pake baju gini  sih ?” kata Maureen panik
“udah laa, tampil – tampil aja,, kalian hapal gerakannya ‘kan ?” kata Lacey
“hmm,, ternyata tebakkan ku benar,, kami yang lolos dan bukan Nadine si culas” gumamku dalam hati
Sesegera mungkin kami menuju belakang panggung lalu naik ke panggung menunjukkan aksi terbaik kami,, walaupun tanpa prepare sebelumnya,, tapi hasilnya yahh lumayan laa.. !!
Selesai tampil, kami kembali ke belakang panggung
“lho, kok kami yang di pilih bu ? bukannya pas seleksi tahap 1 dan 2 kami ga lolos ?” tanyaku heran
“sepertinya waktu seleksi 1 Jennifer (juri)  salah panggil nama” terang bu Theodora
“lha, kalo gitu kok seleksi 2 dia lolos lagi, padahalkan suaranya jelek,, serak – serak gitu” kata Maureen terus terang
“ehh,, jangan asal bicara yaa !!” kata Nadine tersinggung
“masalah itu, saya kurang tau, soalnya waktu itu yang nilai cuma Jennifer” kata bu Theodora lagi
“hmm,, aneh !!” kataku
“ya sudah sekarang kalian boleh kembali berpesta” kata bu Theodora
Suasana perpisahan ini benar – benar meriah,, ini merupakan acara perpisahan pertama yang aku dan anak – anak tingkat 1 hadiri,, semua berkumpul di sini, ramai sekali,, tidak hanya murid – murid dari St. Theresa, murid – murid dari St. Carolus (asrama sebelah) pun berkumpul di sini untuk menghadiri perpisahan..
“kak Sasha.. !!” teriak Lacey saat melihat kakak sepupunya yang sekarang di tingkat 6
“hey Lacey.. apa kabar dah lama kita ga ketemu !!”jawabnya ramah
“baik kok kak,, ohh ya, kenalin nih temen – temen aku” kata Lacey seraya memperkenalkan kami
“haii kak, aku Natasya” kataku sambil memulaskan senyum
“aku Kaelyn”
“aku Maureen ,kak !!”
“kakak masuk universitas mana nantinya ?”tanya Lacey
“ga tau ,,dek,, liat aja nanti”
“kak Sasha, Lacey, Maureen, Kaelyn, aku jalan – jalan bentar yaa !!” kataku
Yaa,, mendengarkan percakapan mereka membuatku sangat bosan,, jadi aku memutuskan untuk jalan – jalan,, yaa begitu lah aku,, gadis yang tidak mau diam haha..
Saat aku berjalan,, entah mengapa tertuju ke arah Nadine yang sedari tadi jalan mondar – mandir,, kesana – kemari,, ga tentu arah,, dan ia terlihat begitu murung
“kenapa dengan anak itu ? tak biasa – biasanya ia begini,, Nadine yang ku kenal adalah orang yang aktif,, ia selalu dapat mengajak ngobrol siapa saja,, tetapi kali ini ia berbeda,, ada apa dengannya ?,, apa karena masalah di panggung tadi ? atau kah masalah lain ?” fikirku
Yaa,, aku tau memang aneh rasanya bila aku memikirkan dia,, secara dia adalah musuhku,, walau sebenarnya sampai sekarang aku juga tidak tahu apa sebabnya kami musuhan,, semua berlangsung begitu saja
Tetapii,, aku juga turut sedih dan merasa bersalah melihat sikapnya seperti itu,, ingin sekali aku mendekati dan menghiburnya,, tapi aku sadar, itu akan sia – sia karena dia menanggap aku sebagai musuh,, entah kapan kami dapat menjadi teman, lebih – lebih sahabat.. aku sangat menunggu saat itu
Saat aku tersadar dari lamunanku, aku melihat Nadine bersama seorang laki – laki,, kalau tebakkan ku tidak salah sepertinya ia seumuran dengan kami. Laki – laki itu mengajak Nadine bicara,, perlahan, muka Nadine memerah,, tidak sepatah kata pun ia ucapkan saat di ajak bicara oleh laki – laki itu.. Nadine hanya diam terpaku,, sekujur tubuhnya seperti membeku..
“siapa cowok itu ?”
“cowok yang bersama Nadine ?”
“kenapa Nadine tampak malu di dekatnya ?”
“apa dia saudaranya Nadine ?”
“atau sepupunya ?”
“atau sahabatnya ?”
“atau mungkin cowok yang ia suka ?”
“kalau pun iya, kenapa ia tidak mengucap kan sepatah kata pun ?”
“atau bahkan mengungkapkan perasaannya ?!”
Pertanyaan – pertanyaan itu berputar di benakku saat melihat mereka berdua..
“hmm.. memang gadis yang aneh” kataku pelan

To be continued..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar