Rabu, 17 Juli 2013

Chapter 40 - LoLieST

SPARKLY NIGHT CONCERT

Jam gedung theater berdentang, tujuh kali banyaknya menandakan sudah pukul 7.00 PM. Semua murid, guru, alumni sudah masuk dan berkumpul untuk menyaksikan acara
“Yeah,, hallo semua, selamat malam dan selamat datang di St. Theresa. Kepada Yth. Mrs. Theodora selaku Kepala Asrama St. Theresa, dan Mr. Charles selaku Kepala Asrama St. Carolus kami ucapkan selamat malam, selamat datang dan selamat bergabung dalam acara kami ini, kepada staff, guru, dan Matron kami tercinta, selamat malam. Kepada murid – murid dan alumni St. Theresa serta semua yang hadir, kami ucapkan selamat datang dan terima kasih atas kedatangannya. Ya senang sekali pada malam hari ini, kita dapat berkumpul di asrama kebanggaan kita St Theresa, tepuk tangan..!!” Alice (selaku MC) membuka acara
‘prok..prok..prok..prok !!” Audience bertepuk tangan
“sebagaimana yang kita ketahui, asrama St. Theresa dan St. Carolus merupakan satu kesatuan asrama yang the best. Kedua asrama ini telah banyak melahirkan generasi muda yang disiplin, mandiri, beretika baik dan mempunyai mutu tinggi. Nah sekarang, untuk yang kesekian kalinya St. Theresa yang berkolaborasi dengan St. Carolus mengadakan suatu maha karya yang di beri nama ‘SPARKLY NIGHT CONCERT’ sesuai dengan namanya, tata ruang memang dibuat sparkle and glamour dan percaya atau engga ini asli karya siswi St. Theresa, 3 Queen. Beri tepuk tangan !!”
‘prok..prok..prok..prok !!” Audience kembali bertepuk
“oke dari pada saya bicara disini panjang – panjang, semua pada capek kan dengernya ? Ya saya juga capek dari tadi ngomong. Mending sekarang langsung aja kita saksikan penampilan pertama, drama ‘3 twin Queen’ oleh 3 Queen, tepuk tangan !!” kata Alice sambil turun panggung
“dahulu kala, hiduplah 3 orang putri kembar yang kelak masing – masing akan di beri kekuasaan untuk memerintah 1 kerajaan. Putri yang pertama bernama Queena, ia adalah putri dengan watak keras, dan suka marah – marah..”
Queena naik ke panggung dengan hentakan kaki yang keras untuk menggambarkan karakternya
“wihh,, sadis !! Queena jangan keras – keras ‘ntar rubuh tuh panggung” goda Valencia
“ehh,, ngga gitu juga kali, loe kira gue gajah sekali injek rubuh ?”
“hmm,, bisa jadi hahaha..”
“heh,, Queena Ssstt !! fokus..fokus !!” tegur narator
 “second princess is Queenie. Dia adalah putri yang pemalu juga pendiam dan kadang – kadang cengeng” narator kembali membaca naskah
Queenie naik ke panggung dengan lemah gemulai, tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Dia benar – benar menghayati perannya
“Queenie..!!” panggil Maureen
Queenie hanya menoleh dan tersenyum sambil menutup wajahnya tanpa berkata apapun..
“wahh ngelawak nih Queenie, loe pendiam atau bisu sih ?!”
“kan pendiam, ya berarti harus diam donkk !!”
“hadehh,, maksudnya ga banyak ngomong, bukan jadi bisu, Queenie -_-”
“ehehe,, peace.. peace jangan marah – marah donk narator”
“putri yang ketiga adalah Queency. Dia berwatak ceria dan selalu gembira”
“lalala..” Queency naik keatas panggung sambil melompat – lompat kegirangan
“nah yang ini satu, seneng atau gila sih ?” Valencia kembali berkomentar
“bener banget, Valen hahah..”
“hoii Valen, Maureen berhenti lah, semua tokoh loe komen.. jadi komentator aja sekalian” bentak narator yang mulai kesal
“ahh Jessie, kamu nih jadi narator aja belagu amat sih !!” kata Valen
“tamu itu raja tau !!” sambung Maureen
“raja ? kalo sebanyak ini raja sama ratu, yang mimpin kerajaan siapa ? bakal debat dong peminpin – pemimpinnya.. bisa hancur nih kerajaan”
“haa,, iya lah,, iya lah !! terserah loe, lanjutin,, lanjutin” (Maureen kehabisan kata2)
“woii,, jadi kami mau ngapain nih ?” teriak Queena dengan nada marah
“haha.. iya dari tadi kita di diemin aja” sorak Queency sambil ketawa – ketawa
“iya, padahal kan kami udah latihan susah – susah huwaaa…” tangis Queenie
“kalian ini terlalu menghayati karakter”
“ahh payah, ga mulai – mulai nih dramanya, hhuuu..” teriak beberapa siswa
“oke..oke back to story !! Raja dan Permaisuri cemas melihat ketiga putrinya dengan sifat dan kelebihan masing – masing, mereka tidak yakin kalau kelak ketiga putri dapat memerintah masing – masing kerajaan yang akan di percayakan kepada mereka. Untuk itu, 3 Queen diminta untuk berkumpul”
Raja dan Permaisuri di perankan oleh Audrey dan kak Gio. Mereka berdua naik ke panggung..
“Cieee !! Raja sama Permaisurinya serasi amat.. so sweettt !!” teriak anak – anak tingkat 2
“ciss !! sialan bener nih anak – anak tingkat 2” gumam Audrey kesal
“rakyat – rakyat diam !!” kata narator
“putri – putriku, dengarkan..” perintah raja
“ya, ayahanda”
“kami khawatir mengenai sifat kalian masing – masing. Queena, sifatmu itu terlalu keras dan kau juga suka marah – marah, jika kau memerintah, bisa – bisa di kerajaanmu banyak terjadi kekerasan. Queenie, mentalmu terlalu lemah, kerajaan yang akan kau perintah mungkin saja akan di tindas oleh kerajaan lain dan Queency, sifatmu yang suka bersenang – senang mungkin saja menyebabkan rakyat yang akan kau pimpin suka berfoya – foya dan bersenang – senang juga. Dan mungkin saja kerajaan yang akan kau perintah menjadi miskin” jelas Permaisuri
“jadi ayah putuskan, kalian harus pergi selama beberapa hari untuk merubah sikap kalian dan menemukan jati diri kalian”
“whatt ? jadi maksudnya kami diusir gitu ?”
“jadi kalo kita di usir gue harus bilang WOW gitu ?”
“woii yang sopan donk !! kalian tuh putri tau !!”
“yah,, dia belum tau, kita kan…”
“putri gaul !! hahaha..”
Seketika keheningan saat itu pecah, suara tertawaan di mana – mana, ramai sekali..
“kami tidak mengusirmu 3 Queen, tentu kami akan memberi kalian bekal. Kami berharap setelah perantauan ini, kalian menjadi pribadi yang lebih baik dan kalian siap di beri kuasa untuk memimpin
3 Queen hanya mengangguk. Lalu mereka berpamitan lalu pergi..
“kita mau kemana ?” tanya Queency
“entah lah” kata kedua putri itu sambil menggeleng
Mereka terus berjalan tanpa punya tujuan, hingga tiba – tiba..

Tiba – tiba ? apa yang terjadi pada 3 Queen ? apa mereka bertemu dengan penjahat? Atau malah dengan peri yang baik hati ?

To be continued..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar