SPARKLY NIGHT CONCERT
Jam gedung theater berdentang, tujuh kali
banyaknya menandakan sudah pukul 7.00 PM. Semua murid, guru, alumni sudah masuk
dan berkumpul untuk menyaksikan acara
“Yeah,, hallo semua, selamat malam dan selamat
datang di St. Theresa. Kepada Yth. Mrs. Theodora selaku Kepala Asrama St.
Theresa, dan Mr. Charles selaku Kepala Asrama St. Carolus kami ucapkan selamat
malam, selamat datang dan selamat bergabung dalam acara kami ini, kepada staff,
guru, dan Matron kami tercinta, selamat malam. Kepada murid – murid dan alumni
St. Theresa serta semua yang hadir, kami ucapkan selamat datang dan terima
kasih atas kedatangannya. Ya senang sekali pada malam hari ini, kita dapat
berkumpul di asrama kebanggaan kita St Theresa, tepuk tangan..!!” Alice (selaku
MC) membuka acara
‘prok..prok..prok..prok !!” Audience bertepuk
tangan
“sebagaimana yang kita ketahui, asrama St. Theresa
dan St. Carolus merupakan satu kesatuan asrama yang the best. Kedua asrama ini telah banyak melahirkan generasi muda
yang disiplin, mandiri, beretika baik dan mempunyai mutu tinggi. Nah sekarang,
untuk yang kesekian kalinya St. Theresa yang berkolaborasi dengan St. Carolus
mengadakan suatu maha karya yang di beri nama ‘SPARKLY NIGHT CONCERT’ sesuai
dengan namanya, tata ruang memang dibuat sparkle and glamour dan percaya atau
engga ini asli karya siswi St. Theresa, 3 Queen. Beri tepuk tangan !!”
‘prok..prok..prok..prok !!” Audience kembali
bertepuk
“oke dari pada saya bicara disini panjang –
panjang, semua pada capek kan dengernya ? Ya saya juga capek dari tadi ngomong.
Mending sekarang langsung aja kita saksikan penampilan pertama, drama ‘3 twin
Queen’ oleh 3 Queen, tepuk tangan !!” kata Alice sambil turun panggung
“dahulu kala, hiduplah 3 orang putri kembar yang
kelak masing – masing akan di beri kekuasaan untuk memerintah 1 kerajaan. Putri
yang pertama bernama Queena, ia adalah putri dengan watak keras, dan suka marah
– marah..”
Queena naik ke panggung dengan hentakan kaki yang
keras untuk menggambarkan karakternya
“wihh,, sadis !! Queena jangan keras – keras ‘ntar
rubuh tuh panggung” goda Valencia
“ehh,, ngga gitu juga kali, loe kira gue gajah
sekali injek rubuh ?”
“hmm,, bisa jadi hahaha..”
“heh,, Queena Ssstt !! fokus..fokus !!” tegur
narator
“second
princess is Queenie. Dia adalah putri yang pemalu juga pendiam dan kadang –
kadang cengeng” narator kembali membaca naskah
Queenie naik ke panggung dengan lemah gemulai, tak
sepatah katapun keluar dari mulutnya. Dia benar – benar menghayati perannya
“Queenie..!!” panggil Maureen
Queenie hanya menoleh dan tersenyum sambil menutup
wajahnya tanpa berkata apapun..
“wahh ngelawak nih Queenie, loe pendiam atau bisu
sih ?!”
“kan pendiam, ya berarti harus diam donkk !!”
“hadehh,, maksudnya ga banyak ngomong, bukan jadi
bisu, Queenie -_-”
“ehehe,, peace.. peace jangan marah – marah donk
narator”
“putri yang ketiga adalah Queency. Dia berwatak
ceria dan selalu gembira”
“lalala..” Queency naik keatas panggung sambil
melompat – lompat kegirangan
“nah yang ini satu, seneng atau gila sih ?” Valencia
kembali berkomentar
“bener banget, Valen hahah..”
“hoii Valen, Maureen berhenti lah, semua tokoh loe
komen.. jadi komentator aja sekalian” bentak narator yang mulai kesal
“ahh Jessie, kamu nih jadi narator aja belagu amat
sih !!” kata Valen
“tamu itu raja tau !!” sambung Maureen
“raja ? kalo sebanyak ini raja sama ratu, yang
mimpin kerajaan siapa ? bakal debat dong peminpin – pemimpinnya.. bisa hancur
nih kerajaan”
“haa,, iya lah,, iya lah !! terserah loe,
lanjutin,, lanjutin” (Maureen kehabisan kata2)
“woii,, jadi kami mau ngapain nih ?” teriak Queena
dengan nada marah
“haha.. iya dari tadi kita di diemin aja” sorak
Queency sambil ketawa – ketawa
“iya, padahal kan kami udah latihan susah – susah
huwaaa…” tangis Queenie
“kalian ini terlalu menghayati karakter”
“ahh payah, ga mulai – mulai nih dramanya,
hhuuu..” teriak beberapa siswa
“oke..oke back to story !! Raja dan Permaisuri
cemas melihat ketiga putrinya dengan sifat dan kelebihan masing – masing,
mereka tidak yakin kalau kelak ketiga putri dapat memerintah masing – masing
kerajaan yang akan di percayakan kepada mereka. Untuk itu, 3 Queen diminta
untuk berkumpul”
Raja dan Permaisuri di perankan oleh Audrey dan
kak Gio. Mereka berdua naik ke panggung..
“Cieee !! Raja sama Permaisurinya serasi amat.. so
sweettt !!” teriak anak – anak tingkat 2
“ciss !! sialan bener nih anak – anak tingkat 2”
gumam Audrey kesal
“rakyat – rakyat diam !!” kata narator
“putri – putriku, dengarkan..” perintah raja
“ya, ayahanda”
“kami khawatir mengenai sifat kalian masing –
masing. Queena, sifatmu itu terlalu keras dan kau juga suka marah – marah, jika
kau memerintah, bisa – bisa di kerajaanmu banyak terjadi kekerasan. Queenie,
mentalmu terlalu lemah, kerajaan yang akan kau perintah mungkin saja akan di
tindas oleh kerajaan lain dan Queency, sifatmu yang suka bersenang – senang
mungkin saja menyebabkan rakyat yang akan kau pimpin suka berfoya – foya dan
bersenang – senang juga. Dan mungkin saja kerajaan yang akan kau perintah
menjadi miskin” jelas Permaisuri
“jadi ayah putuskan, kalian harus pergi selama
beberapa hari untuk merubah sikap kalian dan menemukan jati diri kalian”
“whatt ? jadi maksudnya kami diusir gitu ?”
“jadi kalo kita di usir gue harus bilang WOW gitu
?”
“woii yang sopan donk !! kalian tuh putri tau !!”
“yah,, dia belum tau, kita kan…”
“putri gaul !! hahaha..”
Seketika keheningan saat itu pecah, suara
tertawaan di mana – mana, ramai sekali..
“kami tidak mengusirmu 3 Queen, tentu kami akan
memberi kalian bekal. Kami berharap setelah perantauan ini, kalian menjadi
pribadi yang lebih baik dan kalian siap di beri kuasa untuk memimpin
3 Queen hanya mengangguk. Lalu mereka berpamitan
lalu pergi..
“kita mau kemana ?” tanya Queency
“entah lah” kata kedua putri itu sambil menggeleng
Mereka terus berjalan tanpa punya tujuan, hingga
tiba – tiba..
Tiba – tiba ? apa yang terjadi pada 3 Queen ? apa
mereka bertemu dengan penjahat? Atau malah dengan peri yang baik hati ?
To be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar