Senin, 22 Juli 2013

Chapter 48 - LoLieST

NADINE’S SECRET BOOK

Setelah peristiwa itu, Nadine pasti sibuk mencari-cari bukunya yang hilang. Kiri – kanan, atas – bawah, depan – belakang setiap sudut ia cari. (Tasya sok tau nih) Namun, tak juga di dapatinya. Sebenarnya aku bisa saja memberi tau dimana keberadaan bukunya itu. Tapi untuk apa? Tak ada untungnya bagiku..
Nadine tuh cewe aneh, bukan tak mungkin dia akan menuduhku kalau aku memberi tau hal ini padanya. Ya kan? (Engga juga.. :p) Dan benar saja dugaanku, dia benar-benar kebingunggan. Di kamar..
“Siaal.. ada dimana buku itu?” gumam Nadine yang masih binggung mencari buku-nya itu
“Natasya..Arrgh!! kalau engga gara-gara kamu engga gini jadinya. Dasar cewe pembawa sial. Sekarang gimana nasih buku gue? Kalau sampe ada yang nemuin wahh, kacau nih. Naas banget hari ini” gumamnya lagi.
Sementara itu di taman asrama, teman-temanku masih berkumpul disana. Mereka sedang main UNO
“Hallo” sapa Kaelyn sambil melambaikan tangan kearahku.
“Bagaimana pertemuannya, Nona Chris...” teriak Maureen
“Kecilkan suaramu, bodoh!”
“Hey..hey woles. Santai.. Ngga usah emosi gitu kali”
“Apa yang perlu ditakutkan? Bukan hanya kami, bahkan seluruh kelas telah tau hubungan kau dan Chris.”
“What? Jangan bercanda Kaelyn”
“Aku tak bercanda, aku serius. Benar-benar serius. Lagipula kalian sudah pacaran selama 3 bulan. Dan itu tak bisa di bilang waktu yang singkat bukan?”
“T..tapi bagaimana mungkin? M.. maksudku seluruh kelas tau soal ini, termasuk Nadine?”
“Ya, bahkan Nadine adalah orang pertama yang tau..”
“La..lalu kenapa kabar ini bisa menyebar? Siapa yang nyebarin?”
“Kita-kita dong. Soalnya tadi banyak banget yang nyariin kamu (Udah kaya artis nih banyak yang nyariin hihihi.. :p) Jadinya ya kami jawab aja kamu lagi ketemuan sama Chris. Apa itu salah? Itu faktanya bukan?”
“Bodooh.. kalian bodoh. Bukankah sudah ku katakan untuk merahasiakan semua ini? Namun apa yang kalian perbuat? Karena kalian aku...”
Emosiku saat itu meluap. Tangis, kesal, marah bercampur jadi satu. Bayangkan saja, hubunganku dengan cowo yang sama sekali tak kucintai harus di ketahui banyak orang. Ini hanya kepura-puraan. Hanya permainan. Permainan cinta yang diatur oleh Nadine.. Nadine.. Tunggu sebentar..
“Dugaanku benar kan. Aku hanya di permainkan, aku hanya di jebak dan ingin di jatuhkan. Namun, bukan Tasya namanya jika kalah sebelum berperang. Kurasa sebaiknya sahabatku juga tak perlu tau soal ini. Aku tak ingin semuanya hancur. Jadi, biarlah aku dan hanya aku saja yang bertarung dalam permainan ini. Aku yakin dapat membawa kabar gembira nantinya..” gumamku
Emosiku masih memuncak. Mukaku merah padam karenanya. Sapaan Kaelyn, Maureen atau siapapun kerap kali tak ku gubris
Aku berlari meninggalkan tempat itu, namun Kaelyn menarikku kembali..
“Mau apa lagi kalian? Apa ada hal yang lebih gila yang kalian lakukan mengenai hubunganku dan Chris”
“Ohh, ayolah Tasya. Aku hanya bercanda. Aku serius mengerjaimu tadi. Kami tak memberi taukan siapa pun soal ini. Cuma kami-kami ini saja”
Kembali kuatur nafasku.. kutarik dan kuhembuskan berulang kali sampai aku tenang..
“Oke, aku percaya, aku harap kali ini kau tak mengerjaiku lagi. huft, untunglah.. Apa ini artinya Nadine belum mengetahui perihal aku dan Chris?”
“Nah, kalau soal itu aku serius. Nadine memang sudah mengetahui semuanya”
“T.. tapi darimana? Apa kalian juga yang memberi tau dia?”
“Tidak.. Sungguh kami tak berkata apapun ke dia. mungkin dia tau dari Chris”
“Hmm.. Ya bisa jadi. Kan mereka sahabat baik”
“Tentu saja Nadine sudah tau, bahkan dia yang merencanakan semua ini. Dasar cewe licik!!” gumamku
“Kenapa kau begitu marah kalau hubungan kalian di ketahui orang banyak? Bukankah itu hal bagus, jadinya ngga ada cewe yang ngejer Chris lagi?”
“Gpp kok.. Aku cuma ngga mau mengumbar-ngumbar soal ini. Ini pertama kalinya aku punya hubungan khusus dengan cowo, aku masih perlu belajar. Lagian kan yang ngejalanin juga aku sama dia. jadi buat apalah orang lain tau soal ini. Aku ngga mau kaya cewe lain yang lebay. Baru jadian di umbar sana-sini. Abis itu putus juga bilang sana-sini. Kan malu.. Jadi biarlah kami jalanin begini. Serius tapi santai. Yang penting semuanya baik-baik aja”
“Maaf aku terpaksa bohongin kalian. Aku ngga mau kalian tau sekarang. Belum waktunya. Aku harus menyusun rencanaku serapi mungkin. Aku tak mau siasatku bisa terendus orang lain. Khususnya Nadine dan Chris” gumamku
Sampai malampun, masih kurenungkan kejadian tadi. Aku masih menyusun rencana kedepannya. Tiba-tiba terlintas di fikiranku tentang buku rahasianya Nadine. Hasrat untuk mengetahui isi buku itu pun muncul.
“Bukankah akan lebih mudah memenangkan game ini kalau aku mengetahui rahasia dan rencana dari musuhku?” gumamku
Kubulatkan tekad-ku. Aku mengendap ke tempat tidur Nadine, ternyata buku itu masih ada disana. Masih ada diantara tumpukan barang-barang di bawah ranjang. Nadine belum menemukannya. Tidakkah ini menjadi suatu keuntungan bagiku?
Cepat-cepat kutarik buku kecil bersampul biru dari sana. Lalu kubaca isinya. Saat itu juga...

Apa yang akan di lakukan Nadine saat Tasya mengetahui semua rahasianya? Apakah itu rahasia yang diinginkan Tasya? Atau akankah muncul konflik baru karenanya? Wait 4 next Chapter..

To be continued..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar