NADINE’S SECRET BOOK
Setelah peristiwa itu, Nadine pasti sibuk mencari-cari bukunya
yang hilang. Kiri – kanan, atas – bawah, depan – belakang setiap sudut ia cari.
(Tasya sok tau nih) Namun, tak juga di dapatinya. Sebenarnya aku bisa saja
memberi tau dimana keberadaan bukunya itu. Tapi untuk apa? Tak ada untungnya
bagiku..
Nadine tuh cewe aneh, bukan tak mungkin dia akan menuduhku
kalau aku memberi tau hal ini padanya. Ya kan? (Engga juga.. :p) Dan benar saja
dugaanku, dia benar-benar kebingunggan. Di kamar..
“Siaal.. ada dimana buku itu?” gumam Nadine yang masih
binggung mencari buku-nya itu
“Natasya..Arrgh!! kalau engga gara-gara kamu engga gini
jadinya. Dasar cewe pembawa sial. Sekarang gimana nasih buku gue? Kalau sampe
ada yang nemuin wahh, kacau nih. Naas banget hari ini” gumamnya lagi.
Sementara itu di taman asrama, teman-temanku masih berkumpul
disana. Mereka sedang main UNO
“Hallo” sapa Kaelyn sambil melambaikan tangan kearahku.
“Bagaimana pertemuannya, Nona Chris...” teriak Maureen
“Kecilkan suaramu, bodoh!”
“Hey..hey woles. Santai.. Ngga usah emosi gitu kali”
“Apa yang perlu ditakutkan? Bukan hanya kami, bahkan seluruh
kelas telah tau hubungan kau dan Chris.”
“What? Jangan bercanda Kaelyn”
“Aku tak bercanda, aku serius. Benar-benar serius. Lagipula
kalian sudah pacaran selama 3 bulan. Dan itu tak bisa di bilang waktu yang
singkat bukan?”
“T..tapi bagaimana mungkin? M.. maksudku seluruh kelas tau
soal ini, termasuk Nadine?”
“Ya, bahkan Nadine adalah orang pertama yang tau..”
“La..lalu kenapa kabar ini bisa menyebar? Siapa yang
nyebarin?”
“Kita-kita dong. Soalnya tadi banyak banget yang nyariin kamu
(Udah kaya artis nih banyak yang nyariin hihihi.. :p) Jadinya ya kami jawab aja
kamu lagi ketemuan sama Chris. Apa itu salah? Itu faktanya bukan?”
“Bodooh.. kalian bodoh. Bukankah sudah ku katakan untuk
merahasiakan semua ini? Namun apa yang kalian perbuat? Karena kalian aku...”
Emosiku saat itu meluap. Tangis, kesal, marah bercampur jadi
satu. Bayangkan saja, hubunganku dengan cowo yang sama sekali tak kucintai
harus di ketahui banyak orang. Ini hanya kepura-puraan. Hanya permainan.
Permainan cinta yang diatur oleh Nadine.. Nadine.. Tunggu sebentar..
“Dugaanku benar kan. Aku hanya di permainkan, aku hanya di
jebak dan ingin di jatuhkan. Namun, bukan Tasya namanya jika kalah sebelum
berperang. Kurasa sebaiknya sahabatku juga tak perlu tau soal ini. Aku tak
ingin semuanya hancur. Jadi, biarlah aku dan hanya aku saja yang bertarung
dalam permainan ini. Aku yakin dapat membawa kabar gembira nantinya..” gumamku
Emosiku masih memuncak. Mukaku merah padam karenanya. Sapaan
Kaelyn, Maureen atau siapapun kerap kali tak ku gubris
Aku berlari meninggalkan tempat itu, namun Kaelyn menarikku
kembali..
“Mau apa lagi kalian? Apa ada hal yang lebih gila yang kalian lakukan
mengenai hubunganku dan Chris”
“Ohh, ayolah Tasya. Aku hanya bercanda. Aku serius mengerjaimu
tadi. Kami tak memberi taukan siapa pun soal ini. Cuma kami-kami ini saja”
Kembali kuatur nafasku.. kutarik dan kuhembuskan berulang kali
sampai aku tenang..
“Oke, aku percaya, aku harap kali ini kau tak mengerjaiku
lagi. huft, untunglah.. Apa ini artinya Nadine belum mengetahui perihal aku dan
Chris?”
“Nah, kalau soal itu aku serius. Nadine memang sudah
mengetahui semuanya”
“T.. tapi darimana? Apa kalian juga yang memberi tau dia?”
“Tidak.. Sungguh kami tak berkata apapun ke dia. mungkin dia
tau dari Chris”
“Hmm.. Ya bisa jadi. Kan mereka sahabat baik”
“Tentu saja Nadine sudah tau, bahkan dia yang merencanakan
semua ini. Dasar cewe licik!!” gumamku
“Kenapa kau begitu marah kalau hubungan kalian di ketahui
orang banyak? Bukankah itu hal bagus, jadinya ngga ada cewe yang ngejer Chris
lagi?”
“Gpp kok.. Aku cuma ngga mau mengumbar-ngumbar soal ini. Ini
pertama kalinya aku punya hubungan khusus dengan cowo, aku masih perlu belajar.
Lagian kan yang ngejalanin juga aku sama dia. jadi buat apalah orang lain tau
soal ini. Aku ngga mau kaya cewe lain yang lebay. Baru jadian di umbar
sana-sini. Abis itu putus juga bilang sana-sini. Kan malu.. Jadi biarlah kami
jalanin begini. Serius tapi santai. Yang penting semuanya baik-baik aja”
“Maaf aku terpaksa bohongin kalian. Aku ngga mau kalian tau
sekarang. Belum waktunya. Aku harus menyusun rencanaku serapi mungkin. Aku tak
mau siasatku bisa terendus orang lain. Khususnya Nadine dan Chris” gumamku
Sampai malampun, masih kurenungkan kejadian tadi. Aku masih
menyusun rencana kedepannya. Tiba-tiba terlintas di fikiranku tentang buku
rahasianya Nadine. Hasrat untuk mengetahui isi buku itu pun muncul.
“Bukankah akan lebih mudah memenangkan game ini kalau aku
mengetahui rahasia dan rencana dari musuhku?” gumamku
Kubulatkan tekad-ku. Aku mengendap ke tempat tidur Nadine,
ternyata buku itu masih ada disana. Masih ada diantara tumpukan barang-barang
di bawah ranjang. Nadine belum menemukannya. Tidakkah ini menjadi suatu
keuntungan bagiku?
Cepat-cepat kutarik buku kecil bersampul biru dari sana. Lalu
kubaca isinya. Saat itu juga...
Apa yang akan di lakukan Nadine saat Tasya mengetahui semua
rahasianya? Apakah itu rahasia yang diinginkan Tasya? Atau akankah muncul
konflik baru karenanya? Wait 4 next Chapter..
To be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar